Sebenarnya benda hitam itu benar-benar hitam atau hanya sebutannya? apakah kita dapat membuatnya sendiri? pertanyaan ini dapat kita jawab dengan konsep hubungan antara panjang gelombang dan suhu. Mari cari tau lebih lanjut.....
Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam. Istilah “benda hitam” pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1862. Dalam Fisika, benda hitam (blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio ataupun gelombang cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas berupa spektrum garis. Meskipun demikian, sebenarnya secara teori dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi yang mungkin agar energi dari benda tersebut dapat diukur. Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya.
Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai dari panjang gelombang merah, jingga, kuning, hingga putih.
Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai dari panjang gelombang merah, jingga, kuning, hingga putih.
Meskipun
namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam. Sebuah
benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih
terang, walaupun benda itu menyerap semua cahaya yang datang padanya. Sedangkan
temperatur dari benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis
radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya.
Dalam
percobaan Fisika sederhana, benda atau objek yang paling mirip radiasi benda
hitam adalah radiasi dari sebuah lubang kecil pada sebuah rongga. Dengan
mengabaikan bahan pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi yang masuk,
maka selama panjang gelombang datang lebih kecil dibandingkan dengan diameter
lubang, cahaya yang masuk ke lubang itu akan dipantulkan oleh dinding rongga
berulang kali sehingga semua energinya diserap, yang selanjutnya akan
dipancarkan kembali sebagai radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang
itu juga.
Lubang
pada rongga inilah yang merupakan contoh dari sebuah benda hitam. Temperatur
dari benda itu akan terus naik apabila laju penyerapan energinya lebih besar
dari laju pancarannya, sehingga pada akhirnya benda hitam itu mencapai
temperatur kesetimbangan. Keadaan ini dinamakan dengan setimbang termal
(setimbang termodinamik).
Dari
data eksperimen terhadap radiasi benda hitam, diperoleh bahwa spektrum radiasi
benda hitam berupa spektrum kontinu dengan tingkat kebersinaran (intensitas
radiasi) dari masing-masing spektral tidak sama kuat. Pada suhu tertentu,
intensitas cahaya yang diradiasikan akan terus bertambah hingga mencapai
maksimum pada panjang gelombang tertentu. Pancaran radiasi benda hitam itu akan
mengikuti suatu kurva seperti di bawah ini:
Penerapan Radiasi Benda Hitam dalam Kehidupan Sehari-hari
Gejala Pemanasan
Global (Efek Rumah Kaca)
Salah satu penyebab dari pemanasan global adalah
peningkatan gas rumah kaca (greenhouse
effect). Efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 10 s.d. 50 Celcius. Analogi sederhana
untuk menggambarkan efek rumah kaca adalah ketika kita memarkir mobil di tempat
parkir terbuka pada siang hari. Ketika kita kembali ke mobil di sore hari,
biasanya suhu di dalam mobil lebih panas di bandingkan suhu di luar. Karena
sebagian energi panas dari matahari telah diserap oleh kursi, dashboard dan
karpet mobil. Ketika benda-benda tersebut melepaskan energi panas tersebut,
tidak semuanya dapat keluar melalui jendela tetapi sebagian di pantulkan
kembali. Penyebabnya adalah perbedaan panjang gelombang sinar matahari yang
memasuki mobil dan energi panas yang dilepaskan kembali oleh kursi. Sehingga
jumlah energi yang masuk lebih banyak dibandingkan energi yang dapat keluar.
Akibatnya kenaikan bertahap pada suhu di dalam mobil. Seandainya tidak ada
atmosfer, energi sinar matahari yang sampai ke bumi akan mampu memanaskan bumi
hingga mencapai suhu 8000C di daerah khatulistiwa.
Mengukur Suhu Matahari
Pada temperatur yang cukup tinggi, secara alamiah di dalam
bintang-bintang akan terjadi reaksi fusi, yakni inti-inti ringan akan bergabung
membentuk inti yang lebih berat. Melalui serangkaian tahapan reaksi fusi,
inti-inti atom hidrogen bergabung membentuk inti helium. Proses penggabungan
itu digunakan untuk membangkitkan energi di dalam bintang-bintang tersebut. Energi
yang dihasilkan oleh matahari atau bintang tersebut terdiri atas berbagai
bentuk radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat diketahui melalui frekuensi
atau panjang gelombangnya. Semua gelombang elektromagnetik yang dipancarkan
akan merambat dalam ruang angkasa dengan kecepatan sama, yakni dengan kecepatan
spektrum cahaya. Dengan meneliti spektrum sebuah bintang, seorang astronom akan
dapat mengetahui suhu bintang. Tidak mendekat ke matahari atau bintang dengan
berpedoman pada spektrum radiasi benda hitam.
Penggunaan Pakaian
Pada siang hari, kita akan merasa lebih nyaman memakai baju
berwarna putih daripada baju berwarna hitam. Namun, pada malam hari yang dingin
kita akan merasa lebih hangat apabila mengenakan baju berwarna hitam daripada
baju berwarna putih. Hal itu menunjukkan bahwa permukaan yang gelap merupakan
penyerap dan pemancar kalor yang baik dan permukaan yang berwarna putih atau
mengkilap merupakan penyerap dan pemancar kalor yang buruk.
Termos
Prinsip kerja termos sebagai berikut: Lapisan perak mengkilap
mencegah perpindahan kalor secara radiasi. Lapisan tersebut memantulkan radiasi
kembali ke dalam termos. Dinding gelas, sebagai konduktor jelek, tidak dapat
memindahkan kalor. Ruang vakum antara dua dinding mencegah perpindahan kalor,
baik secara konveksi maupun konduksi. Sumbat dibuat dari bahan isolator. Hal
ini dilakukan dengan maksud untuk mencegah agar konveksi dengan udara luar
terjadi.
Panel surya
Panel surya adalah suatu perangkat yang digunakan
untuk menyerap radiasi dari matahari. Panel surya terdiri dari wadah logam
berongga yang di cat hitam dengan panel depan terbuat dari kaca. Kalor radiasi
dari matahari diserap oleh permukaan hitam dan dihantarkan secara konduksi
melalui logam. Bagian dalam panel dijaga tetap hangat oleh efek rumah kaca,
kemudian sirkulasi air melalui wadah logam akan membawa kalor menjauh untuk
dimanfaatkan pada sistem pamanas air domestik dan untuk memanasi kolam renang.
SUMBER:
Lestari, A. et all. 2012. Makalah Fisika Sekolah III: Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang
mencakup hakikat dan sifat-sifat radiasi benda hitam serta penerapannya. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika UPI (Tidak Diterbitkan).
Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern [Terjemahan]. Jakarta: Universitas Indonesia.
artikel diatas diambil dari : http://ramliyana-fisika.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kesediaan memberikan komentar, jangan lupa share ya..
Orang bijak berkomentar dengan baik