q3G8bV1De9z34QIMqx5YtPRLIOY Physics Education Blog: Al-kindi - Peletak dasar Teori Relativitas

Saturday, December 7, 2013

Al-kindi - Peletak dasar Teori Relativitas

http://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&docid=6orsmKX_yVtrtM&tbnid=FID3SY7YfkYSVM:&ved=&url=http%3A%2F%2Ffaculty.etsu.edu%2Fgardnerr%2FGeometry-History%2Farabic-translations.htm&ei=LNO7UqvnB8HRrQe4roCwCg&bvm=bv.58187178,d.bmk&psig=AFQjCNFqT-SvP8tftONk_bKbRVgcVzrsgg&ust=1388127404548871
Abu Yūsuf Yaʻqūb ibn ʼIsḥāq aṣ-Ṣabbāḥ al-Kindī 
 (Arab: أبو يوسف يعقوب بن إسحاق الصبّاح الكندي , Latin: Alkindus) (lahir: 801 - wafat: 873), dikenal sebagai filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam. Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa Arab, ia mahir berbahasa Yunani<> (wiki)







          Pertama-tama perlu saya tegaskan, bahwa tulisan ini bukanlah bentuk provokasi atau apalah namanya itu, artikel ini saya buat untuk membuka dan menambah pengetahuan akan sejarah ilmu pengetahuan. Patut kita ingat bahwa, tidak ada ilmuan yang sempurna. Tetapi, dengan adanya banyak pendapat dan kisah akan memperbaiki pengetahuan demi kemajuan bersama.  Artikel ini spesial untuk teman saya Muhammad Ranu Hidayat dan semua pembaca setia.
http://warrioroftruth.info/wp-content/uploads/2013/08/Albert-Einstein-HD-Wallpaper.jpg1.100 tahun Sebelum Einstein membuat dan mencetuskan  teori relativitas, ilmuwan Muslim di abad ke-IX M telah meletakkan dasar dasar teori relativitas. Ilmuwan yang di kenal sebagai Alkindus di Barat ini menyatakan bahwa manusia adalah makhluk relatif dan terbatas. Walaupun semua makhluk individu tidak terbatas banyaknya. Namun  waktu, gerak, badan dan ruang adalah terbatas. Intinya, Al-Kindi hendak menyatakan bahwa “Waktu itu ada (eksis) karena ada gerak.  Gerak itu adak karena badan/tubuh yang bergerak. Jika tidak gerak, ada tubuh yang diperlukan untuk bergerak; jika ada badan, ada gerakan yang dilakukan”.  Dengan kata lain, ruang, waktu, gerakan dan benda itu bersifat relatif satu sama lain dan tidak dapat berlaku sendiri (independent) atau absolut. Seluruhnya bersifat relatif terhadap objek-objek lain dan terhadap si pengamat.
Teori relativitas yang di gagas Einstein juga hampir sama. Ia menyatakan bahwa “Eksistensi-eksistensi dalam dunia ini terbatas, walaupun eksistensi itu sendiri tidak terbatas”.  Tentu saja dikarenakan  kedua ilmuwan ini hidup dan berkarya di zaman yang berbeda, maka temuan dari Einstein akan lebih mendetail dan dijelaskan dengan dukungan penelitian dan pengujian ilmiah.
Dunia ilmu pengetahuan atau sains modern di awal abad ke-20 M dibuat takjub oleh penemuan seorang ilmuwan keturunan Yahudi di Jerman bernama Albert Einstein. Ia adalah salah satu fisikawan yang mendasari fisika modern. Ia pada 1905 mempublikasikan teori relativitas khusus (special relativity theory). Satu dasawarsa kemudian, Einstein yang didaulat oleh majalah kenamaan amerika “Time sebagai tokoh abad 20 itu kembali mencetuskan teori relativitas umum (general relativity theory).
Teori relativitas itu dirumuskannya sebagai E = MC2. Rumus teori relativitas yang begitu populer menyatakan bahwa kecepatan cahaya adalah konstan. Selain itu, teori relativitas khusus yang dilontarkan Einstein berkaitan dengan materi dan cahaya yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi yaitu mencapai sekitar 300.000.000 m/s. Dengan kecepatan ini cahaya hanya membutuhkan waktu sekitar 0,133 detik untuk mengitari khatulistiwa bumi satu putaran penuh.
Sedangkan, teori relativitas umum menyatakan bahwa  setiap benda bermassa menyebabkan ruang-waktu di sekitarnya melengkung (efek geodetic wrap). Melalui kedua teori relativitas itu, Einstein menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetis tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Gelombang elektromagnetis dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat.
Inti pemikiran kedua teori tersebut menyatakan, dua pengamat yang bergerak relatif akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama. Meski begitu, isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya. Dengan ditemukannya teori relativitas, manusia bisa menjelaskan sifat-sifat materi dan struktur alam semesta.
“Pertama kali saya mendapatkan ide untuk membangun teori relativitas, yaitu sekitar tahun lalu 1905. Saya tidak dapat mengatakan secara eksak dari mana ide semacam ini muncul. Namun, saya yakin, ide ini berasal dari masalah optik pada benda-benda yang bergerak,” ungkap Einstein saat menyampaikan kuliah umum di depan mahasiswa Kyoto Imperial Uni versity pada 4 Desember 1922.
Dalam Al-Falsafa al-Ula, Al-Kindi mencontohkan, seseorang melihat sebuah objek yang ukurannya lebih kecil atau lebih besar menurut pergerakan vertikal antara bumi dan langit. Jika orang itu naik ke atas langit, dia melihat pohon-pohon lebih kecil. Jika dia bergerak ke bumi, dia melihat pohon-pohon itu jadi lebih besar. “Kita tak dapat mengatakan bahwa sesuatu itu kecil atau besar secara absolut. Tetapi, kita dapat mengatakan bahwa itu lebih kecil atau lebih besar dalam hubungan kepada objek yang lain,” tutur Al- Kindi. Kesimpulan yang sama diungkapkan Einsten sekitar 11 abad setelah Al- Kindi wafat.
Alam semesta raya ini selalu diselimuti misteri. Kitab suci Alquran yang diturunkan kepada umat manusia merupakan kuncinya. Allah SWT telah menjanjikan bahwa Alquran merupakan petunjuk hidup bagi orang-orang yang bertakwa. Untuk membuka selimut misteri alam semesta itu, Sang Khalik memerintahkan manusia agar berpikir.
Berikut ini adalah beberapa ayat Alquran yang membuktikan teori relativitas itu.
1)        “…. Sesungguhnya, sehari di sisi Tuhanmu seperti seribu tahun dari tahuntahun yang kamu hitung.” (QS Alhajj: 47).
2)        “Dia mengatur urusan langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Assajdah: 5).
3)        “Yang datang dari Allah, yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikatmalaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS 70: 3-4).
4)        “Dan, kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya. Padahal, ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Annaml: 88).
5)        “Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari. Maka, tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui’.” (QS 23: 122-114).
Semoga di masa yang akan datang banyak bermunculan ilmuan islam yang berlandaskan hukum syariat untuk membangun dan menjadi insan yang baik dihadapan Allah SWT.
Sumber :
1.  Al-qur’an
2. wikipedia
3. islam wiki
4. tonyoke.wordpress

1 comment:

Terima kasih atas kesediaan memberikan komentar, jangan lupa share ya..
Orang bijak berkomentar dengan baik