Pengetahuan merupakan
suatu hal yang dapat dirasakan oleh satu atau semua panca indra, baik dengan
usaha sadar maupun tidak. Pengetahuan tersebut dapat disebut pula sebagai
informasi yang akan diproses oleh otak manusia baik dijadikan sebagai gagasan
awal untuk mencari ilmu pengetahuan, maupun hanya sebagai bahan pemenuhan dari
kebutuhan akan informasi sebagai pemuas akal.
Pengetahuan erat kaitannya
dengan pendidikan, menurut Ibnu Muqaffa (102-139 H) mengatakan bahwa pendidikan
adalah apa yang kita butuhkan untuk memiliki sesuatu yang akan menguatkan semua
indra kita seperti makanan dan minuman, untuk mencapai peradaban yang tinggi
yang merupakan santapan akal dan rohani.
Dalam mencari ilmu pengetahuan,
para subjek pencari tahu melakukan pengamatan pada kejadian di dunia ini dengan
selalu menerapkan sikap ilmiah. Baik dengan melakukan pengamatan yang tepat,
mengumpulkan data dengan metode dan aturan yang berlaku, menganalisa data yang
didapat secara sahih, maupun dalam menarik kesimpulan yang betul.
Realita yang terjadi
didunia nyata merupakan objek dari ilmu pengetahuan yang dapat diamati dan
dikumpulkan menjadi informasi awal. Pengumpulan informasi dapat melalui tiga
cara,yaitu pernyataan dari otoritas, kontak
langsung, dan kontak tidak langsung.
Pernyaatan dari otoritas
adalah pengetahuan yang didapat dengan mendengarkan penuturan dari or ang-orang
yang telah memiliki pengalaman akan pengetahuan tersebut. Mereka telah memiliki
pendidikan, kemasyuran dibidang disiplin ilmu yang berkaitan dengan objek yang
akan kita cari tahu. Mereka memiliki pengalaman dan terus konsistensi dengan
ilmu dan kemajuan zaman.
Kontak langsung merupakan
cara memperoleh pengetahuan yang dilakukan dengan cara mengobservasi ataupun
mengamati secara langsung apa yang ada di alam tanpa perantara pihak lain, cara ini dapat dilakukan apabila memungkin
untuk dilakukan. Setelah dilakukan, kita akan mendapat suatu pengalaman yang akan
dijadikan informasi awal.
Kontak tidak langsung didapat dengan mendengarkan pemaparan pihak
lain berupa kesaksian, orang-orang yang menggunakan menggunakan cara ini adalah
mereka yang sudah memiliki teori-teori lain yang dijadikan bahan acuan dalam
menangkap realita orang lain, misalnya ilmuan. Cara ini dilakukan secara
koheren yaitu kesesuaian pengetahuan mereka dengan teori lain yang yang
berkaitan, mereka meneliti secara konsisten terus menerus hingga menjadi
informasi awal untuk pengalaman.
Setelah kita mengetahui
tiga cara diatas, menurut hemat penulis, pengetahuan yang berasal dari
orang-orang yang menerapkan cara ini kontak tidak langsung lebih baik dari yang
lain. Karena mereka memiliki kemampuan berfikir yang baik serta ditunjang oleh
kemahiran dalam segi bahasa, baik pemaparan dalam bentuk tulisan maupun secara
langsung.
Jika kita cermati ketiga
cara tersebut berujung pada pengalaman yang menjadi pondasi awal untuk
membangun suatu pengetahuan, pengalaman tersebut akan disadari oleh kita yang mengalami objek, dan objek yang disadari
oleh kita . Kedua hal tersebut akan membentuk kesadaran didalam diri kita akan pengalaman dari objek yang dialami.
Melalui kesadaran yang ada
pada kita pengalaman akan masuk kedalam
proses pengungkapan, kita dituntut untuk
memiliki kemampuan bahasa yang baik dan benar agar apa yang ada dipikirannya
sama dengan apa yang pihak lain baca dalam tulisan kita. Supaya tidak membuat
suatu ambiguitas argumen
Setelah kita mampu
mengungkapkan pengalaman yang didapat, sekarang kita tidak hanya menyadari tapi
telah kita mengerti dan tertanam dalam otak kita khususnya kedalam pikiran
kita,selanjutnya kita harus mencari apa saja yang keliru dalam proses-proses
sebelumnya dalam kekeliruan relevansi .
Sumber : mata kuliah dasar dasar mipa
To be Continue
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kesediaan memberikan komentar, jangan lupa share ya..
Orang bijak berkomentar dengan baik