Pelangi merupakan suatu fenomena fisika yang terjadi
dialam ini. Pelangi terjadi akibat pembiasaan cahaya matahari oleh prisma yang
dalam hal ini adalah butiran-butiran air hujan. Namun, ada beberapa pertanyaan
mendasar tentang pelangi. Yaitu siapa saja yang menjadi perintis dan peneliti
pelangi? mengapa pelangi terlihat berbentuk busur lingkaran? mengapa bukan lingkaran penuh?
kemudian mengapa bentuk dari pelangi busur bukan kotak? Segitiga atau bentuk
yang lain?
Cahaya matahari merupakan cahaya yang membentuk pelangi,
yang merupakan gelombang elektromagnetik. Ia terdiri dari beberapa spektrum
warna, warna-warna tersebut ada yang dapat dilihat dan ada yang tidak dapat
dilihat secara langsung oleh mata kita. Contoh warna yang dapat diamati secara
langsung adalah pelangi yaitu merah, kuning, hijau, nila, dan ungu.
Penelitian tentang prinsip kerja pelangi telah dilakukan
sejak zaman dahulu. Para filsuf yunani kuno telah mengungkapkan bahwa pelangi
terjadi akibat refleksi atau pencerminan. Di abad ke-13 para ilmuan
mengungkapkan teori tentang formasi dari pelangi salah satunya yaitu Al-Qarafi.
Dan di abad ke-17 Rene descartes mengsketsakan kondisi yang diperlukan agar
dapat mengobservasi pelangi.
1. Para peneliti ; Al-Qarafi(1228-1285) dan Rene Descartes(1596-1650)
Mohon maaf saya hanya
membahas dua ilmuan ini dan tidak membahas ilmuan dari yunani kuno karena kami
belum menemukan sumber refensi yang baik. J
a.
Al-Qarafi
Nama lengkap dia Shihab al-Din Abu Abbas Ahmad Ibn idris
(al-sanhaji al-bihinsi al-misri) al-Qarafi ia salah seorang ulama’ sekaligus
ilmuan muslim dibidang fisika yang mengarang buku al-istibar fi ma tudriku
al-abshar ( penjelasan tentang apa yang dapat ditangkap oleh mata). Buku ini
sebenarnya dibuat untuk menjawab lima pertanyaan dari raja sisilia, frederick
II, yang diajukan kepada sultan kamil muhammad, dari dinasti ayyubiyah. Menurut
azyumarzi azra dalam buku histografi islam kontemporer dalam memecahkan
pertanyaan itu al-qarafi banyak merenung, berfikir serta membuat sebuah
penelitian dan eksperimen terhadap masalah pelangi.
Dalam bukunya tersebut al-qarafi mengungkapkan bahwa
pelangi timbul akibat adanya pancaran sinar matahari terhadap asap/uap yang ada
di udara. Penjelasan ini sebenarnya telah diungkapkan oleh 2 orang ilmuan lain
yaiut : Ibnu Sina (seorang dokter, filsafat dan ilmuan) dan Aristoteles
(fisikawan, metafisika, politik, biologi, dll) mereka juga pernah menulikan
penjelasan serupa. Namun, yang menarik adalah penjelasan Al-qarafi tentang
penjelasan kerangka aturan timbulnya warna pelangi benar-benar original dan tidak berpengaruh pemikiran ilmuan
sebelumnya karena itulah ia sering disebut penemu asli teori pelangi.
Al-Qarafi menjelaskan
bahwa didalam asap warna sinar matahari selalu merah seperti warna
matahari pada saat akan terbit dan tenggelam. Menurutnya warna merah merupakan
perpaduan warna sinar matahari dan warna asap. Salah satu bagian dari asap yang
sangat tebal adalah kabut yang berubah ditempat sangat tinggi dan sangat
dingin. Namun, pada tempat yang rendah dan tidak dingin, kabut muncul dari
permukaan bumi akibat panas bumi. Asap yang timbul dari dalam bumi berwarna
hampir hitam atau biasanya berwarna biru langit, tetapi sangat jarang sekali
asap muncul dengan warna putih tanpa diiringi oleh warna biru. Warna yang munculsetelah
merah adalah warna hitam. Jika warna merah dan hitam dicampur maka akan
menghasilkan warna kuning, Maka dari itulah warna pelangi akan terdiri dari
warna merah, kuning, biru langit, dan warna-warna murni lain.
Al-Qarafi membagi dua macam warna pelangi yaitu :
warna-warna asap & warna matahari, dan warna pelangi yang tersusun dari
kedua unsur tersebut. Penjelasan ini dapat dijawab dengan melakukan penelitian
dia yang mengungkapkan warna dari sinar pantul objek pada cermin bukan
merupakan warna objek saja tetapi juga perpaduan dengan warna cermin. Ia juga
mengungkapkan mengapa pelangi hanya muncul diwaktu tertentu karena (1) Tidak
ada bukit maupun awan mendung dibalik partikel-partikel dari kabut, (2)
kepekaan awan dari mana pelangi terbentuk. Partikel-partikel dalam keadaan yang
amat pekat menjadi tidak tembus cahaya, tidak seperti cermin.
b. Rene Descartes
Rene descartes (1596-1650) lahir di desa La Hayelah. Ia
seorang ilmuwan, filosof, dan matematikawan terkenal dari Prancis. Pada tahun
1637 ia memulai meneliti fenomena pelangi. Ia membuat buku yang berjudul Myth
to Mathematics ( Dari sekedar Dongeng ke Matematika ). Descartes membuat penelitian
tentang pelangi dengan cara melakukan eksperimen pada titik-titik air yang
jatuh dan bagaimana keadaan yang terjadi apabila air tersebut dikenai cahaya.
Dia menuliskan bahwa pelangi tidak hanya dapat dilihat
dilangit biru. Tetapi, juga dapat terjadi di sekitar kita dengan syarat ada
tetesan air yang terkena cahaya matahari. Seperti halnya yang dapat kita lihat
pada air terjun tertentu. Descartes memutuskan bahwa pelangi muncul karena
fenomena cahay jatuh mengenai tetes air kemudian diteruskan ke mata pengamat.
Lebih lanjut, kita telah mengetahui bahwa tetesan air berbentuk bulat, Seperti yang telah dibuktikan sebelumnya,
walaupun tetesan tersebut sangat kecil atau sangat besar bentuk dari pelangi tetaplahberupa
busur lingkaran. Ia mempunyai ide untuk membuat pelangi sendiri dengan sebuah
bola besar. Agar ia dapat meneliti pelangi lebih baik.
Descarte menjelaskan bagaimana ia mengangkat sebuah bola besar di bawah
sinar matahari dan melihat sinar matahari tercermin di dalamnya. Dia menulis
dalam bukunya : aku menemukan bahwa jika sinar datang
dari matahari. Misalnya, arah sinar tersebut kita
tandai dengan AFZ
dan
mata descartes terletak pada titik E, ketika saya menempatkan bola pada posisi
BCD, bagian D yang muncul adalah warna merah, dan masih banyak lagi warna lain
dibawah warna tersebut, dan ketika saya mendekatkan atau menjauhkan posisi bola
dari mata saya, ataupun meletakkannya pada posisi sebelah kanan atau kiri saya,
bahkan dibalik kepalaku. Tetapi dengan syarat garis DE selalu membuat sudut
sekitar 420 dengan garis EM,
yang kita anggap sebagai garis lurus antara matahari dengan mata, bagian D akan
muncul warna yang selalu sama yaitu warna merah, tetapi bahwa segera setelah
saya membuat DEM sudut ini bahkan sedikit lebih besar, warna merah menghilang,
dan jika saya membuat sudut sedikit lebih kecil, warna tidak menghilang
sekaligus, tapi dibagi sendiri dulu seolah-olah menjadi dua bagian, kurang
brilian, dan di mana saya bisa melihat kuning, biru, dan warna lainnya ... Ketika
saya diperiksa lebih khusus, dalam BCD dunia, apa itu yang membuat bagian D
tampak merah, saya menemukan bahwa itu adalah sinar matahari yang, berasal dari
A ke B, tikungan memasuki air pada titik B, dan untuk lolos ke C, di mana
mereka tercermin ke D, dan membungkuk di sana lagi karena mereka lulus keluar
dari air, lanjutkan ke titik ".
to
be continue ...
2.
Dimana posisi matahari
saat kitaa melihat pelangi?
3.
Mengapa terkadang ada
pelangi kembar?
4.
Mengapa daerah yang
dibatatasi oleh pelangi lebih terang/cerah?
5.
Apa itu pelangi bulan?
Sumber :
Wikipedia.org/wiki/shihab_al-din_al-qarafi
Metakerenz.wordpress.com/2009/11/01/al-qarafi-ilmuan-muslim-dari-mesir
Webexhibits.org/causesofcolor/13.html
Scrapman.wordpress.com/2009/11/19/al-qarafi-mengurai-pelangi/
Eo.ucar.edu/rainbows/
Lanjutkan,,, :)
ReplyDeleteyoo.. tq
Deletesip
yoo.. tq
ReplyDeletesip
keren bang..
ReplyDeletesip... share la pake G+ fb and twitter
Delete